Noora House bukan sekadar rumah—ia adalah tempat kembali, sebuah sanctuary bagi keluarga yang mendambakan kenyamanan dan kedamaian di tengah hiruk-pikuk kehidupan.

Desain Noora House mengusung konsep arsitektur Brutalism yang dikenal dengan bentuknya yang masif dan tegas, namun dengan sentuhan tropis yang menyeimbangkan fungsi dan estetika. Struktur yang solid dan terkesan monumental ini secara cerdas diimbangi dengan penataan ruang yang memisahkan antara publik, semi-publik, privat, dan semi-privat. Dua akses masuk yang berbeda memisahkan sirkulasi penghuni dan tamu, menciptakan privasi tanpa mengorbankan kehangatan yang dihadirkan oleh area-area publik seperti taman besar di depan fasad. Taman ini, yang langsung terhubung dengan teras, menjadi ruang terbuka yang menyambut dan menghubungkan pengunjung dengan keindahan rumah ini. Dikarenakan orientasi bangunan menghadap ke barat-timur, Moara menghadirkan desain yang memaksimalkan potensi alam melalui bukaan besar dari arah utara dan selatan, menjadikan sinar matahari sebagai elemen vital yang menghidupkan setiap sudut rumah ini.

Sementara itu, terdapat backyard yang menawarkan ketenangan bagi penghuni, sebuah ruang hijau privat yang menjadi oase dalam rumah ini. NOORA House juga memiliki Taman tengah atau inner court yang berfungsi sebagai titik fokus koneksi antar ruang, sebagai sumber pencahayaan dan penghawaan alami yang menjadikan ruang-ruang di sekitarnya tetap terang dan sejuk sepanjang hari.

Namun, tantangan terbesar dalam desain Noora House adalah menciptakan harmoni antara kebutuhan privasi dan fungsionalitas, terutama dengan adanya studio musik pribadi di lantai dua. Klien yang merupakan seorang penyanyi membutuhkan ruang yang lebih tertutup untuk meredam suara, tanpa kehilangan estetika desain. Oleh karena itu, Moara menerapkan penataan ruang dengan menggali makna di balik setiap elemen desain untuk menciptakan keseimbangan antara bentuk, fungsi, dan kenyamanan.

Brutalism pada Noora House bukan sekadar gaya arsitektur, melainkan manifestasi dari filosofi yang merangkul ketegasan dalam bentuk, sekaligus menghormati alam. Struktur beton ekspos yang menjadi ciri khas Brutalism disini diimbangi dengan permainan cahaya dan bayangan yang dihasilkan oleh bukaan besar serta taman-taman yang ditempatkan strategis, menciptakan dialog antara arsitektur dan alam.

Di Setiap elemen Noora House memiliki makna yang mendalam—dari fasad yang tegas dan monumental yang menggambarkan kekuatan, hingga ruang-ruang terbuka yang mengundang alam masuk, mencerminkan keterbukaan dan kehangatan. Moara berhasil menggabungkan esensi dari Brutalism dengan kehangatan tropis, menciptakan sebuah rumah yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga fungsional dan bermakna.

Noora House adalah bukti bahwa rumah bukan hanya sekedar tempat tinggal, tetapi juga cerminan dari identitas dan gaya hidup penghuninya—sebuah ruang yang menggabungkan keindahan, kenyamanan, dan makna, yang akan terus menggema seiring waktu.